Monday, January 26, 2009

Pinjam Lampu Ajaib Aladin

Tiba-tiba aku ingat buku lama ini. Dulu aku memang belum selesai membacanya, lalu buku ini dipinjem teman dan ga balik sampai sekarang. (udah lama aku ikhlaskan). Tapi kalo aku liat buku ini lagi di toko buku, pasti aku beli lagi. soale isinya bagus. Intinya tentang," berani meminta" Bahwa ada banyak hal yang sebenarnya bisa kita dapatkan tetapi tidak pernah kita dapatkan hanya karena kita tidak berani meminta.

Misalnya dulu aku ga pernah dapat beasiswa karena ga pernah minta, berfikir pasti kalah saingan sama yang lain. Eh sekalinya sekali minta dapat, gedhe lagi! Kalo ingat betapa banyak kesempatan yang aku sia-siakan karena tidak mau/berani meminta, rasanya aku ini bodoh sekali.

So, aku mulai berubah setelah baca buku itu. Apalagi ketika aku bertemu dengan beberapa orang yang menjadi inspirasi bagiku. Sempat aku tulis di blogspot soal ini. Ngiri banget dengan teman-temanku yang udah melanglang buana, mengunjungi kota-kota yang jauh di negara yang jauh, syukurlah, setidaknya aku hijrah ke Kalimantan, ga di jawa terus

Yang paling aku ingat dari buku itu adalah pelajaran untuk menuliskan 101 keinginan kita. Harus detail, karena kita ga pernah tau yang mana yang akan dipenuhi. Biasanya aku akan menyimpan list tersebut, suatu saat ketika aku menemukan list itu aku suka kagum bahwa ternyata ada banyak dalam daftar tersebut telah terwujudkan. Kalo lampu ajaib hanya bisa memenuhi 3 permintaan, ini bisa 101 permintaan. Bahkan permintaan yag sudah terpenuhi boleh di tip ex, atau di hapus, atau di delete, lalu di replace dengan permintaan baru.

Sebenarnya ini adalah kekuatan dari visualisasi seperti yang diajarkan juga di buku "the secret" coba dech, mumpung ini masih bulan pertama tahun ini kita buat list baru di buku agenda kita. Akhir tahun ini kita lihat ada berapa banyak permintaan kita yang telah terwujud. Mulai yang besar (misalnya aja ingin menikah dengan wanita yang sholehah atau punya rumah tipe villa yang ada dalam cluster exclusive), hingga yang remeh-temeh seperti: memelihara ikan mas koki, or samethings elses

Sebenarnya aku ingin menuliskan 101 keinginan ku di blog ini, tapi ups. Kayaknya aku lebih suka menyimpan ini sebagai sebuah privasi. Tapi setidaknya aku ingin berbagi tentang keinginanku yang udah dikabulkan lampu ajaib yang aku pinjem dari aladin, antara lain:
1. Sepatu Nike. Aku besar di keluarga sederhana kalo ga mau disebut miskin. Sepatuku ga jauh dari merek Bata, Tens, Kasogi (yang pabriknya udah bangkrut), dan merek-merek low end lainnya. Makanya aku ngiri banget sama teman-temanku di smp/sma yang banyak pake sepatu Nike, Adidas, dan Reebox. Pokoknya suatu saat aku harus membelinya! Makanya salah satu barang yang aku beli pertama dari hasil pekerjaank ini adalah sepatu nike.
2. Buku Harry Potter lengkap. ga perlu dijelasin dech, aku emang pottermania
3. Laptop. Sekarang malah udah rusak laptopnya, baterai udah soak dan key board nya udah mati. Jadi sekarang aku pasangi keyboard external dan terpaksa selalu nyolok kabel, jadi mirip desktop. Untungnya untuk kerja aku udah dapat fasilitas laptop dari kantor
4. Bisa internetan tanpa mikirin biaya. dari hasil gesek kartu kredit bisa beli modem 3.5G dan ikut internet prabayar unlimited dengan hanya membayar 100rb / 30hari bebas pakai.
5. Kerja di tempat yang aku miliki skill nya dan tersertifikasi. Sekarang aku kerja sebagai wakil pialang berjangka resmi dan bersertifikat!
6. Pergi ke Kalimantan: lha ini sekarang aku kerja di kalimantan. Tempat-tempat spesifiknya sebagian udah aku datangi. Pulau/kota lain di Indonesia moga-moga menyusul.
Ada masih banyak lagi, tapi kalo aku tulis semua nanti kepanjangan. Dan lagi sebagian dari permintaan itu terlalu pribadi untuk dipublikasikan.

Ok, mari kita tulis setiap keinginan dan impian kita. Agar kita bisa bersyukur ketika keinginan dan impian itu terwujudkan suatu hari. Percaya dech, pasti ada rasa syukur dan kekaguman kita kita membaca 101 keinginan yang kita tulis di masa lampau ternyata sudah banyak yang terwujud.

Saturday, January 24, 2009

HP Ku Hilang (lagi)

Ini bukan kali pertama aku kehilangan HP, kalo ga salah ini yang ke tiga. Jad hampir setiap tahun aku kehilangan HP. Kata temanku aku kehilangan HP seperti kehilangan peniti saja. Sedihnya, banyak nomor teman/relasi yang belum ter back up di HP satunya. Malah kebanyakan dari mereka ga tau nomor HP satunya. Belaum lagi relasi, atau calon nasabah. waduh ..... pusing mikirnya.


Untungnya aku punya 2 HP lain (orang Jawa emang pandai bersyukur, udah kena musibah masih bilang untung .....). Yang hilang itu HP nomor simpati. HP paling bagus yang aku miliki, bisa 3G!


sekarang aku pakai HP dengan nomor mentari seperti yang aku tulis di profile MP. Ga 3G, ga ada radionya, kameranya cuma 1,3mp dan ga ada memory external. Ga papa lah, yang penting aku masih bisa komunikasi. HP satunya flexy, emang cuma buat difungsikan untuk tlp, bukan u/ kamere, radio, atau pun player.

yach moga-moga segera dapat gantinya



Wednesday, January 07, 2009

Speed Balikpapan - Penajam PP

Bagi yang pernah ke Balikpapan, pasti tau kalo Balikpapan - Penajam dipisahkan oleh teluk Balikpapan. Kalo ga tau coba dech buka Google earth mu

Untuk sampai ke Penajam dari Balikpapan kalo lewat darat harus memutari teluk, lewat jalan yang berliku penuh jurang, banyak yang putus / rusak atau sekedar berlubang dan longsor. Serem juga ya? Apalagi kalo lewatnya malam, bisa lihat handu segala hi .... ( i love horor)

Klo ga mau resiko seperti itu ya naik feri aja, paling resikonya nunggu / antri lama. Paling miris melihat kondisi feri yang kebanyakan udah usang. Alternatif lain lebih beresiko, naik perahu kutuk (tuktuk?) dari kayu yang ga punya savety sama sekali. Alternatif lain naik Speed!

Ada dua tempat untuk naik speed dari Balikpapan. Pertama dari pasar "Kampung Baru" ongkosnya kalo ga salah 12rb perorang. Tapi jangan harap ada savety yang disediakan. Belum lagi mereka bawa penumpang seperti oplet, kalo ada penumpang yang masih bisa naik ya dinaikin aja. Denger aja udah serem banget ya? Kalo kebalik gimana? Ga semua orang bisa berenang kan? Rasanya lebih seram dari pada naik roll coaster, apalagi kalo lagi ombak besar di bulan desember (ferry aja goyang). Maklum lah pelabuhan rakyat. Tapi semestinya pemerintah mengatur dan mengawasi ini ya?

Tempat lain untuk naik Speed adalah di pelabuhan semayang. Ongkosnya 50rb per kapal, bukan per orang. Jadi seperti carter gitu. Di sini savety jacket disediakan, jadi lebih aman. maklum pelabuhan resmi, kontrol lebih ketat. Tapi kalo disuruh milih, aku lebih suka naik feri


Sunday, January 04, 2009

Hampir malu di Pizza Hut

Kejadian ini sudah lama terjadi hampir 2 bulan. Tapi ga papa kan kalo diceritakan?

Waktu itu hari minggu, aku lagi sendirian cari modem hsdpa yang sekarang aku pakai. Tiba-tiba aja hp ku bunyi, rupanya ada sekantor yang ngabarin mau datang ke mess untuk balikin buku Harry Potter #7 yang dia pinjam. Lha aku kan lagi di Plaza Balikpapan Center?

Aku sms aja dia biar temui aku di sana. So dia datang balikkin buku itu dan temani aku cari modem. Sayang di situ aku ga menemukan modem yang aku cari. Alternatif ke 2 ke Mall Fantasi di bilangan Balikpapan Baru. Wah kesana lumayan jauh, perut mulai lapar. Jadi kita memutuskan untuk makan dulu. Aku ajak dia ke Pizza Hut, soale di kantong cuma ada uang kurang dari 100rb, jadi ke Pizza Hut aja biar bisa gesek kartu kreditku.

Jadilah kita makan disana. Sebenarnya resto favoritku "A&W" tapi disana kan ga bisa gesek kartu kredit. Di A&W aku suka minumannya, Root Beer. Selain itu makanan nya juga enak kok! Kalo ngomong makanan sebenarnya aku lebih suka tradisional, tapi bukan yang wara laba. Biasanya warung-warung tradisional itu punya resep rahasia yang ga bisa ditiru saking rahasianya. Umumnya sich lebih ke feeling dari pada takaran, lebih bersifat art daripada scient. Jadinya susah ditiru. Misalnya "kupat tahu" yang ada di Magelang rasanya beda tiap penjual. Dan kalo penjual itu udah regenerasi biasanya rasanya jadi ada yang berubah, ga "mak nyoss" seperti pendahulunya.

Well kami makan Pizza, salat, dan minum coca cola + bluebarry vanilla. Kebayang dech gimana kenyangnya. Sengaja emang, biar ada waktu cukup lama buat ngobrol lama sama dia. Mulai dech curhat-curhatan. Kira-kira hampir 1 jam kita baru selesai makan + curhat. Waktu minta bill untuk bayar, kekacauan terjadi. Rupanya Pizza Hut lagi ga bisa terima kartu kredit. Lagi off line katanya. Waduh!? Uangnya ga cukup nich!

Untungnya ga jauh dari situ ada atm Niaga. Terpaksa dech temanku itu aku suruh nunggu aku di situ, sementara aku ngambil uang di atm. Dengan kata lain dia "disandera" sempat punya pikiran iseng, kalo aku ga balik ke sana gimana ya? Untungnya aku ga sejahat itu. Setelah urusan kita selesaikan, kami berangkat ke mall fantasi. Nyaris aja aku malu di Pizza Hut. Ga tau kenapa di Balikpapan ini Kartu kredit sering off line. Kita pernah dibuat malu di Matahari waktu beli baju, pas mau bayar eh kartu kreditnya offline. Terpaksa salah satu lari ke ATM di luar buat trarik duit. Jadi sebaiknya meski niatnya pake kartu kredit, mending siapin uang yang cukup. Lha jadi percumah punya kartu kredit.