Sunday, December 28, 2008

Banana Boat (lagi)


Ke banana boat lagi? ga kapok jarimu nyaris patah? Engga lah, itu kan kecelakaan. Malah aku sibuk ngompor-ngomporin yang lain untuk main banana boat lagi. Hasilnya? 3 dari 4 team marketing yang ada sepakat main banana boat, itu artinya hampir separo isi kantor hari itu pergi ke pantai untuk main banana boat. Yang ga mau dipaksa-paksain. Yang lolos paling yang ga datang karena sakit. Yang datang pasti naik banana boat. Bahkan alasan lagi dapet M bukan halangan. Ceburin aja dulu ke laut, kalo udah basah pasti mau ikut naik. Bahnyak juga sich yang takut karena ga bisa berenang, tapi setelah aku ajari teknik menyelamatkan diri dengan memanfaatkan safety jacket semua jadi berani. Hanya saja yang berani dan yang bisa berenang pasti udah naik di rombongan awal. Rombongan-rombongan terakhir yang perkara.


Rombonganku (yang ada di foto) meski ga semuanya bisa renang (termasuk aku yang hanya bisa ngambangin badan) tapi tergolong yang berani, naik pertama kali. Jadi ga ada masalah ketika perahu pisang dibalik. Ketawa-ketawa, terus naik lagi, muter-muter, malah sempat juga berdiri di perahu pisang saat laju-lajunya. Dibalik lagi, ketawa lagi.


Nah rombongan terakhir ini yang repot. tinggal 5 orang, semuanya ga bisa renang. Akhirnya ditambah satu lagi yang bisa renang. Tapi waktu di balik yang ga bisa renang malah panik. Lucunya yang ga bisa renang saling peluk-pelukan karena panik. Ada yang ga panik tapi karena belum pinter berenang memilih untuk menjauh (atau hanyut?) payah dech. Yang didarat langsung berhambur datang untuk menolong. Aku langsung cari-cari safety jacket dan ikut menghambur. Aku sich ga tenggelam karena mereka dibalik di daerah yang dangkal, hanya seleherku. masalahnya kebanyakan dari mereka itu tingginya lebih rendah dari bahuku, jadi kaki mereka ga nyampai pasir. Siti yang badannya segedhe kingkong panik menarik siapa aja. tentu aja yang ditarik berusaha lepas karena ulah siti itu bisa bikin mereka tenggelam. Untung ia ingat instruksiku, rebah kebelakang aja dengan kepala diatas. Jadi ia diam aja waktu di tarik ke tempat yang lebih dangkal. Tapi sampainya di tempat dangkal tetap aja kayak gitu meski semua orang teriak-teriak,"udah berdiri aja, ini dangkal!" ketika ia coba berdiri dan kakinya udah menyentuh pasir langsung lari naik ke darat,"Siti udah, kapok. ga berani" Dasar badannya aja yang gedhe. Panca yang lebih pendek dari bahuku sampai nangis takut mati, tapi waktu mau dibawa ke darat ga mau, ingin lagi katanya. Ria yang lebih kecil dari panca malah tenang-tenang karena yakin pasti diselamatkan.


Jadinya aku naik gantiin siti sekaligus disuruh jagain ria, panca dijaga adel. Perahu pisang ditarik lagi. muter-muter lalu dibalik lagi. Waktu aku bisa menguasai diri aku dengar teriakan,"panca-panca" aku tengak-tengok cari ria karena dia tanggung jawabku. Klihat Ria udah ada yang pegang, jadi aku cari Panca. Lho tapi kenapa yang pegang Ria malah Panca!? Dasar dodol, ternyata mereka saling peluk-pelukan lagi! Aku dan Adel langsung menyerbu, Adel ambil panca, aku ambil Ria. lucu, ternyata bukan tangan mereka aja yang saling berkaitan, tapi kakinya juga! Ha ha ha .... ria aku gendong ke tepian.


Serunya main di pantai. Panca sempat dikerjain lagi, naik ban tanpa safety jacket ditarik ke tengah. Nangis-nangis takut mati. Panca-panca, mana ada sich kami berniat mencelakai mu?


Dan seperti biasa, pulang dari pantai, semua jadi item dan kulit terkelupas karena terbakar

Wednesday, December 24, 2008

xmas




Natal selalu mengingatkan ku pada teman-teman smp ku. Maklum dulu aku sekolah di SMP Kanisius, sebuah yayasan Katholik. Makanya teman-temanku banyak yang beragama katholik / protestan. Bahkan aku juga harus mengikuti pelajaran agama mereka. Malah sampai sekarang aku masih fasih membentuk tanda salip dan hafal do'a harian mereka (bapa kami + salam maria)

Menjelang natal, kami menghias kelas kami, dengan kertas crep, kertas emas, pita warna warni, dan menjelang pesta kami tambahi balon. Kami juga mendekor pohon terang, dengan lampu kelap-kelip, salju pura2 dari kapas, boneka malaikat, bidadari, dan entah apalagi, terakhir bintang besar di puncaknya Lalu ada acara natalan. Makan-makan di kelas, ada banyak kue dan minuman ringan. Semua datang dengan baju terbaik / baju pesta. Ada juga dansa-dansa, kayak dicerita di novel-novel gitu.
Dansa teraturnya cuma sebentar, kayak cuma syarat gitu, lanjutnya ya jingkrak-jingkrak. Mirip di harry potter gitu. Waktu itu lagu-lagu nya "silent morning" dan lagu-lagu disco yang seangkatan dengan MC Hammer, NKOTB, dan lagu-lagu yang sekarang dikategorikan "clasic disco"

Terakhir balon2 dipecahkan, didalamnya ada kertas berisi doorprice atau bisa jadi hukuman, suruh nyanyi atau nari. Seru banget. Kadang ada juga yang pakai kesempatan itu untuk "nembak" incerannya. Soalnya saat itu semua dandan secakep-cakepnya. Ada juga sich yang datang ala kadarnya, mungkin memang gayanya gitu.
Jadinya makin seru, karena kemeriahan pesta natal bercampur dengan "kisah cinta monyet"

Labels:

Nasip kelingkingku

Udah dua minggu lebih sejak kejadian banana boat, kelingking kananku masih terasa sakit. Padahal jari manis udah ga sakit lagi. Gara-garanya aku sering salaman (bejabat tangan). Maklum aku ini seorang marketing, jadi sering ketemu banyak orang. Setiap kali ketemu atau pamit pasti jabat tangan. Kalo bubaran kerja, teman yang mau pulang duluan pasti jabat tangan dulu. Kadang-kadang orang yang jabat tangan denganku menjabat tanganku terlalu keras, mungkin maksudnya menunjukkan keakraban atau semangat, tap aduh! jari kelingkingku terasa sakit sekali. Kalo diliat baik-baik jari kelingking kanan ku keliatan agak bengkok keluar, beda dengan kelingking kiri yang lurus-lurus saja. Ga tau itu dari dulu atau sejak peristiwa banana boat kemarin. Tapi aku yakin semua akan baik-baik saja.

Saturday, December 13, 2008

Banana Boat


Naik banana boat? Wah udah lama banget pingin, tapi ga kesampaikan juga. Makanya begitu denger pantai manggar ada banana boat, bolak-balik aku ngajakin teman-teman ke sana. Tapi ada aja alasan untuk gagal. Syukurlah akhirnya niatan itu kesampaian juga. Berenam aku, farid, krisna, samsul, kunkun, dan rudi berangkat ke pantai manggar.

awalnya masih takut-takut karena ga bisa renang. udah diyakinkan kalo jaket pelampung akan membuat mereka tetap mengapung, mereka tetap ga percaya. Maunya waktu naik banana boat ga di balik. wah ga seru dong! Penyelenggara nya juga setuju dengan pendapatku. "kalo ga dibalik ga seru!" Sempat otot-ototan antara di balik dan ga. Akhirnya aku bisikin aja penyelanggaranya,"udah ga usah ngomong-ngomong. diem-diem aja di balik"

Dan rencana pun dijalankan. Sempat foto-foto dulu dengan dupot nya kunkun. Sial, ternyata setingan resolusi nya dibuat kecil. akibatnya gambarnya jadi pecah, ga bisa di gedein. huh, udah kadung gaya. Tau gitu pake kamera hp ku aja yang 2 mp. ga papa lah, lain kali pake kamera yang lebih tajam resolusi nya.

Rudi yang pertama naik karena dia takut dapat tempat paling depan atau paling belakang. Baru naik udah aku dorong biar jatuh, dia teriak-teriak protes, tapi yang lain malah ikut dorong dia, lalu byur ....! Ha ... ha ... ha ... belum apa apa dia udah basah kuyup.

Begitu perahu pisang ditarik, semua mulai teriak senang. Apalagi aku yang paling depan mulai berbuat ulah, menggoyang-goyangkan perahu. Lainnya yang awalnya takut mulai jadi kesenangan. berteriak-teriak bebas. Rudi yang penakut dan tukang panik justru bikin makin seru gara-gara tingkahnya. Lalu .... byur kita dibalikin. semua basah, protes katanya ga dibalikin!?

Naik lagi, kali ini semua ingin yang paling depan karena udah tau duluan kalo mau di balikin. Ok, aku dapat tempat nomor dua dari belakang. ditarik lagi satu putaran, lalu byur ...! di balik lagi. kali ini aku kena getah dari keisenganku. karena panik salah seorang temanku, entah siapa menendang jariku. Aduh, jari manis dan kelingking kanan ku terkilir. sempat takut kalo patah. untungnya engga.

Senangnya naik banana boat!

Friday, December 12, 2008

Naik Feri Usia 31 tahun!



Hari kamis 11 Desember 2008, untuk ke 4 kalinya aku menyeberang ke Penajam. Menyeberangi teluk Balikpapan naik kapal feri. Banyak yang malas naik feri karena antrinya lama, bisa 2 jam! Maklum hanya ada 1 dermaga feri, sementara volume kendaraan semakin meningkat. Pemerintah mungkin serba salah. Mau bangun satu termaga lagi kok ada planing bikin jembatan Balikpapan - Penajam, tapi kok rencana pembangunan jembatan itu sama sekali belum jalan ya? Aku sich mending naik feri dari pada harus memutar melewati hutan dan jalan yang banyak longsor dan lubang sana sini. Atau ke penajam pake kendaraan umum nyebrang naik spead boat. Soale spead boat di sini ngeri banget, nyetirnya ugal-ugalan. Belum lagi penumpang ga di kasih life jaket, aku kan ga bisa renang, kalo kebalik gimana?

Alhamdulillah kami ga perlu antri lama untuk bisa naik feri. Boleh dibilang begitu datang langsung masuk dermaga feri, tinggal nunggu mobil-mobil di depan diatur masuk kapal. Sepertinya keberuntunganku dalam menunggu feri cukup tinggi. Tak sekali pun aku nunggu feri lebih dari setengah jam. Padahal kami khawatir antrinya bakalan lama, soale kami berangkat rada kesiangan. Gara-garanya mobil yang kami bawa ternyata salah satu ban nya bocor semalam. Pagi itu udah kempes, makanya harus ganti ban dulu.

Untuk pertama kalinya aku naik feri Trunojoyo. Sempat shock waktu liat tulisan bahwa kapal itu dibuat tahun 1977, udah lebih dari 31 tahun. Seisi mobil cuma aku yang lebih tua dari kapal itu! Masih layak layar ga ya kapal itu? Temanku yang dari madura malah langsung mengenali kapal itu sebagai kapal ex penyebrangan Jawa - Madura. Dulu waktu masih kecil kalo diajak ayahnya ke Jawa sering naik feri itu. Cerita makanan apa yang sering di beli ayahnya di atas feri untuk nya, dan nostalgia lainnya. Wah, feri tua gini kok masih berlayar ya? Apa umur teknis/ekonomis nya emang masih lama? jangan-jangan sudah waktunya untuk pensiun, dijadikan rumpon di laut biar jadi rumah ikan-ikan kecil, atau dijadikan besi tua gitu.

Seperti biasa begitu sampai di atas feri, aku langsung cari-cari lemari tempat menyimpan pelampung alias life jaket, perahu karet, dan perlengkapan safety lainnya. Pokoknya yang bisa bikin aku mengapung kalo terjadi kecelakaan. Syukurlah tersedia, meski jujur aku ga seberapa yakin. Dan aku lebih bersyukur lagi karena ga ada kejadian apa pun yang membahayakan selama perjalanan. Perairan teluk balikpapan memang cukup tenang, jadi potensi bahaya relatif kecil. Tapi ga ada salahnya kan sedia payung sebelum hujan, sedia pelampung sebelum tenggelam.

Wednesday, December 10, 2008

Kampung di Atas Laut

Di Balikpapan ada perkampungan yang dibuat di atas laut. Benar-benar di atas laut. Tiang-tiang pancang yang umumnya adalah kayu ulin di tanam di laut untuk menyangga rumah-rumah yang umumnya juga terbuta dari kayu ulin. Jalan antar rumah juga dibuat dari kayu. Hanya saja ada beberapa rumah yang lantainya telah disemen dan dilapisi dengan ubin keramik. Mereka menyebutnya rumah diatas jembatan.
Perkampungan diatas laut terbesar adalah di "Kampung Baru" namun ada juga dibeberapa tempat lain, misalnya di dekat pasar "Balikpapan Permai"
Kebanyakan penghuninya adalah suku bugis yang memang terkenal sebagai "orang pelaut" yang bekerja di laut, sebagai nelayan, atau jasa penyeberangan ke Penajam Pazer Utara dengan spead boat / perau tuktuk. Namun ada juga yang berbisnis lain (misalnya supllyer/kontraktor) yang omsetnya ratusan juta perbulan. Jadi mereka tinggal disitu bukan karena tidak mampu beli tanah/rumah di darat. Tetapi karena adat mereka memang begitu.

Lebaran Haji

Lebaran haji adalah nama lain dari Idul Adha. Awalnya aku pikir karena sama-sama Idul makanya disebut lebaran. Dan karena saat itu banyak muslimin/muslimah yang ziarah ke tanah suci alias ibadah haji, maka disebutlah lebaran haji. Tapi ternyata banyak tradisi di indonesia yang menjadikan hari raya ini persis seperti idul fitri. Bedanya pada hari raya idul adha ini yang melakukan open house hanya para "haji" seperti yang ada di Balikpapan. Senn kemarin, bertepatan dengan hari raya Idul Adha kami seakan dalam suasana idul fitri. Menyempatkan diri mengunjungi para nasabah yang sudah bergelar haji. Niat sucinya bersilarahmi. Niat tidak sucinya cari tempat makan enak banyak dan gratis ha ... ha ... ha .... Soale pada hari itu tidak ada warung makan yang buka. Mau makan dimana coba? lha ini ada tempat makan gratis, boleh banyak (malah dianjurkan tambah sama tuan rumah) , enak pula! hati-hati saja dengan yang bermasalah pada tekanan darah tinggi :P
Tuch lihat, teman-temanku pada asyik melahap hidangan di salah satu rumah pak Haji di Balikpapan. Nyam-nyam-nyam!

Sunday, December 07, 2008

maryamah karpov is caming to town!

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya buku ke empat dari tetralogi laskar pelangi hadir juga. Begitu dapat kabar dari internet, aku berusaha keras cari cara ke gramedia. Biasanya aku hanya bisa ke gramedia hari sabtu/minggu, tapi kali ini aku ingin lebih cepat agar bisa segera beli buku itu. Akhirnya hari kamis malam aku bisa mampir ke gramedia. Tapi .... lho mana buku itu?
"Belum datang mas, baru dikirim dari jakarta hari rabu," kata penjaga di situ menjelaskan. Dodol, susahnya tinggal di "daerah" teman-teman di jawa udah ribut seru-seruan baca buku itu, aku masih harus menunggu.
Untung ini ga seperti Harry Potter, dulu aku suka ledek-ledekan sama temanku Iwan, siapa duluan yang beli buku Harry Potter, dan siapa yang selesai duluan baca. Aku selalu kalah dalam lomba dulu-duluan baca Harry Potter dalam versi bahasa inggris. Soale kemampuan bahasa inggrisku mengharukan sekali.
Sabtu pagi aku telpon ke gramedia nanyain apakah novel itu udah datang. Syukurlah sudah datang. Usai membereskan tugas kantor + makan di A&W yang baru buka, aku melangkah ke Gramedia.
Baru sekali ini ada novel Indonesia yang membuat ku menunggu. Akhirnya ada juga yang bisa ngalahin asyiknya baca buku harry potter. Sihir sekolah kastil Hogward ternyata bisa dikalahkan dengan kekuatan impian dari sekolah sd muhammadyah belitong yang gedungnya nyaris roboh.