Sunday, September 27, 2009

my education

Ini dia awal aku mendapat pendidikan resmi. Pertama-tama di TA RA Masyitoh. Tempatnya cuma beda RW dengan rumah ku. Cuma? Wah ternyata jauh juga. Tapi karena itu masih anak kecil ya ga kerasa, biar pun pulang pergi jalan kaki. Apalagi kalo jalannya sambil main-main khas anak kecil. Paling sering adalah main: dulu-duluan; duluan pegang tiang listrik .... dulu duluan pegang pohon mangga .... Wal hasil perjalanan bisa menjadi cepat sekali.

Kalo SD ku dekat banget sama rumah, masih satu RT, jarak 3 rumah di belakang rumahku. Ibaratnya kalo berangkat saat dengar bell masuk pun aku ga telat, tinggal lari aja (kadang-kadang aku gitu). Kalo buku nya telat tinggal minta ijin bentar, lari kerumah untuk mengambil. Kalo istirahat tinggal pulang kerumah makan, ga perlu jajan (walau kadang-kadang tetep jajan karena ingin). Malah kalo jselesai adwal pelajaran olah raga, teman-temanku suka mampir ke rumah minta minum air putih.

Masa SMP kulalui dengan sangat berbeda. Sekolahku jauh dari rumah, 3 km, mesti naik angkutan umum. Sistem pendidikannya pun sangat berbeda karena SMP ku adalah sekolah Kanisius, yang basis pendidikannya adalah Katholik. Belum lagi suasana ndeso di seolah ku sebelumnya berubah menjadi "kutho". Aku ga bisa menghemat uang jajan dengan pulang kerumah untuk makan, jadi kalo mau menghemat uang jajan ya ga usah jajan. Kadang aku malah nekat pulang jalan kaki untuk menghemat uang angkutan. Lumayan, buat beli-beli sesuatu yang aku inginkan. Maklum alu bukan anak orang kaya yang semua keinginannya dengan mudah dipenuhi. (tapi aku tidak pernah menyesal jadi anak kedua orang tua ku lho!) Muali berkenalan dengan olah raga "kota" seperti basket dan tenes. Mulai jalan-jalan di pertokoan dan supermarket alih-alih kebun dan sawah ha ha ha ha ..... Kadang aku merindukan teman-temanku di SMP, dimana ya mereka? seperti apa mereka sekarang? Sayang semua sudah lenyap tanpa jejak bagai ditelan bumi.

SMA ku lebih jauh lagi, harus naik angkutan umum 2 x, tapi kadang aku jalan kaki lewat jalur pintas hingga menghemat 1 x angkutan. Lumayan bisa menghemat uang transport. Uangnya dikumpulin buat beli sesuatu (kadang tiket gedung bioskup kalo lagi ada film bagus). Awal masa remaja, serunya .... syukurlah beberapa teman sudah terjalin kembali komunikasinya via face book

Kuliah? Wow lebih jauh lagi, lain procinsi, di Unibraw Malang. Mulai dech kedewasaan dan kepekaanku terasah. bener-bener harus survive! Moment wisuda begitu tak terlupakan, haru ketika akhirnya bisa berbaris memasuki gedung samantha krida dengan mengenakan pakaian toga. Teringat betapa banyak aral melintang yang harus dilalui, kehabisan uang, sakit hingga nyaris merenggut jiwaku, kecelakaan dan kehilangan banyak darah, ga lulus ujian smester, patah hati, ah pokoknya banyak dech. Jadi bahagia waktu melihat ibu menatapku dengan bangga dan bahagia, terharu teringat ayah yang sudah meninggalkanku sejak kelas 1 smp. Seandainya beliau masih ada .....

Mungkin aku tidak akan bisa menikmati dunia pendidikan lagi, tapi semoga anak-anakku nanti akan mendapatkan yang lebih banyak dan lebih baik dari ku. Amin.