Sunday, February 15, 2009

My Travian

Udah lama ini aku gabung on line game travian. Sebelum tau ada server Indonesia aku ikut server salah satu negara di eropa, tapi ada banyak kendala, waktu yang berbeda dan server yang kejauhan bikin lamban permainan. Akhirnya begitu dapat server Indonesia mulai main di server Indonesia.

Game ini tidak perlu install apapun, hanya pake browser biasa, mau i nternet explorer atau mozilla Firefox bisa aja, ga perlu download atau install apa pun. Kita bisa berinteraksi dengan pemain-pemain yang ga pernah kita kenal sebelumnya. berdagang, beraliansi, berperang, atau bahkan merampok.

Dimulai dengan memimpin desa kecil dari peadaban kuno: Romawi, Galia, atau Teuton. Dimulai dengan satu bangunan, lalu kita mulai membangun satu persatu bangunan yang ada, termasuk bangunan untuk memanen sumber daya alam di luar desa. Mulai membangun pasukan untuk pertahanan, bergabung dengan aliansi. menghadapi musuh yang menyerang kita. Bahkan setelah sebuah server berumur 300 hari akan muncul sebuah bangsa yang disebut natar. Bangsa ini berbeda dengan 3 bangsa sebelumnya. Pertumbuhannya juga cepat. Belum jelas bangsa ini seperti apa. Yan jelas ia akan menjadi musuh bersama bagi para pemain travian. server id1 sudah muncul. Aku ga main di situ jadi ga tau perkembangannya. Tapi dari forum yang aku ikuti, kok pemain server 1 jadi banyak yang ingin pindah ke server lain yang lebih muda? (server 5 buka bulan maret ini). Yang posisinya sudah dekat natar dan punya pasukan ribuan malah masih nunggu yang lain buat nyerang natar duluan. wah keburu kuat tuch natar. Apa memang begini ya mental bangsa Indonesia? Pantasan dulu Indonesia bisa dijajah Belanda yang luas wilayahnya ga bisa dibandingkan dengan Indonesia.

Awalnya sich iseng-iseng aja, tapi lama-lama kok jadi punya jadwal sendiri. Biasanya malam saat pekerjaan udah kelar, jadi ga menganggu kerja. Sekalian nunggu hasil sumber daya alam yang terkumpul cukup untuk digunakan sebagai bahan baku pengembangan desa. Karena hatiku memang mulai (cie cie cie), aku main secara damai. Hana membangun desaku dari sda hasil memanen sumber yang ada dan hasil berdagang. Tapi tiba-tiba desaku diserang, saat aku off line lagi! Mulai dech aku bangun pasukan, lalu aku mulai merampok desa-desa tetangga yang ternyata sebagian besar sudah tidak diurus pemainnya. Istilahnya desa itu jadi desa farming, karena hanya jadi ajang perampokan. Tapi sekarang desa-desa itu sudah lenyap satu persatu, di delate secara otomatis oleh server. Lalu tiba-tiba aja aku diserang, terakhir malah serangan besar-besaran. Akibatnya hero + prajuritku mati semua. Tapi hampir seluruh pasukan penyerbu juga mati, cuma sedikit yang kembali selamat. Syukurlah, dia jadi kapok menyerang aku. Sekarang aku mulai upgrade pasukan lagi, baik kualitas mau pun kuantitas, dan bersiap membangun desa baru sebagai koloniku.

1 Comments:

At March 17, 2009 at 3:53 PM , Blogger nanang banjar said...

saya senang membaca tulisan nabau anda, tapi jadi takut main-main kesungai, sekedar mancing atau berenang, ada Nabauconda

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home