Monday, November 24, 2008

Anak-anak dan Air


Namanya anak-anak, hampir pasti suka air. Beruntung anak-anak orang berada yang bisa main air bersih, entah di water park / water boom, kolam renang biasa, atau mungkin bath tab / bak kamar mandi. Atau main ke pantai? Yang pasti airnya besih, kalo perlu pakai baju renang khusus dan pakai pelampung. Disediakan petugas pengawas yang menjaga keselamatan mereka. Didatangkan pelatih renang, siapa tau punya bakat dan kelak bisa memenangi mendali emas olympiade.

Trus gimana yang ga seberuntung itu? Ya dimana saja, yang penting ada air, walau cuma genangan air sisa hujan. Syukur airnya banyak, seperti empang, sungai atau bahkan banjir.

Seperti yang aku lihat saat perjalanan ke Samboja - Handil - Balikpapan, kebetulan bulan purnama, saat seperti itu air laut pasang. Akibatnya air sungai tertahan tidak dapat segera bermuara. Tak heran kalo di beberapa alur jalan terdapat genangan air yang kadang terlalu dalam sehingga beberapa sepeda motor mogok akibat air masuk ke knalpot. Tapi kesusahan itu justru membawa kegebiraan bagi anak-anak. Mereka main-main di genangan air itu. Padahal airnya keruh banget lho! kok ga jijik ya? Mungkin kita sekarang bertanya gitu karena kita udah mikirin kesehatan, dan tahu rasa jijik. Tapi saat masih kecil? Mana peduli semua itu. yang penting bermain dan bermain. Yang ga mau main di profokasi, kalo perlu diolokin," yeee takut ga berani main di air ...!" Kalo udah gitu pasti dech semua mau masuk ke air, byur ....!

Dulu aku suka sekali mandi di kali (sungai kecil) dekat kebun ayahku. Padahal airnya keruh lho! Belum lagi banyak orang yang buang kotoran & sampah di sana. Tapi kita seneng aja bermain di situ. Atau kadang cari tempat yang agak jauh agar ga diganggu orang dewasa yang hobby banget nyuruh kita segera keluar dari air, sekalian yang ada tebing atau pohon di tepi sungai, agar kita bisa lompat dari situ (wah kalo yang ini aku ga ikut-ikutan). Kadang kami main air di empang yang belum di isi ikan / lele. Yang terakhir ini lebih asyik kalo sore hari, soale airnya hangat karena seharian penuh diterpa terik sinar matahari. Di air kita ga cuma renang (apa lagi aku ga bisa renang), siram-siraman, mainin bunyi-bunyian air (ciblon), atau gulat / bantingan. Pokoknya seru dech!

Kadang kadang aku cuma main pasir di tepi sungai. Atau sekedar menghanyutkan kapal-kapalan dari kertas atau daun bambu. Tapi pernah juga main rakit dari batang pohon pisang yang disatukan dengan cara ditusuk dengan bilah bambu.

Tentu aja aku ga sembarangan mandi / main air. Ada syaratnya, cuma 1: bapak/ibuku ga boleh tau! Biar ga ketauan caranya gampang, saat mandi aku ga pakai baju sama sekali alias bugil, jadi bajuku ga basah. Ga perlu malu, namanya juga anak kecil. Lagian main airnya ga sama anak cewek kok! Khusus anak-anak cowok! Sebelum pulang berjemur dulu biar kering, lalu rambutnya di sisir. Pokoknya hilangkan semua jejak! Jadi aman, ga bakal dimarahin he ... he ... he ....