Monday, November 10, 2008

Kita & Kebiasaan Kita


Pernah dengar kata-kata mutiara:

"mula-mula kita membentuk kebiasaan, kemudian kebiasaan membentuk kita. kuasailah kebiasaanmu atau kau akan dikuasai mereka"

konon kalo kita melakukan sesuatu 21 x berturut-turut maka kegiatan itu akan menjadi kegiatan yang sulit dihapus. Misalnya kalo kita udah ga pernah lagi sarapan selama 21 hari berturut-turut, percaya dech pada hari ke 22 kita udah ga bisa sarapan lagi, bisa-bisa malah sakit perut kalo sarapan

Jadi jangan biarkan sesuatu yang buruk menjadi kebiasaan (seperti kebiasaan ga sarapan). Sebaliknya usahakan sesuatu yang baik menjadi kebiasaan kita, misalnya mengucapkan salam pada saudara muslim yang kita temui, atau biasakan segera selesaikan pekerjaan kita alih-alih menunda.

Seringkali kebiasaan buruk membius kita dengan rasa nyaman, hingga segalanya terlambat. Seperti kisah sekawanan angsa dan bapak tua

Di negara2 sub tropis, pada musim dingin angsa dan unggas-unggas lain akan bermigrasi selama musim dingin untuk menghindari udara dingin ke tempat yang lebih hangat. Suatu saat musim dingin datang lebih cepat, akibatnya sekawanan angsa terjebak di sebuah danau. Karena merasa kasian seorang laki-laki tua yang tinggal ditepi danau memberi mereka makanan sehingga mereka tetap hidup. Di musim dingin berikutnya, sekawanan angsa ini kembali tidak melakukan migrasi dan mempertahankan hidup mereka dari makanan pemberian pak tua. kali ini jumlah mereka makin banyak karena ada angsa-angsa lain yang ikut serta. Musim dingin berikutnya terjadi hal yang sama, dan kali ini jumlah angsa semakin banyak. Begitu seterusnya hingga setiap tahun semakin banyak angsa yang tidak bermigrasi. Namun disuatu musim dingin angsa-angsa itu tidak lagi mendapat makanan dari bapak tua karena beliau wafat di musim panas sebelumnya. Akibatnya ada banyak sekali angsa yang ditemukan mati di danau karena mereka tidak bisa melewati musim dingin tanpa makanan yang tidak bisa mereka peroleh di danau.

Begitulah, karena proteksi dan kenyamanan yang diberikan lingkungan kita, kadang kita lupa bahwa kita harus migrasi (baca hijrah) ke tempat yang jauh untuk tidak hanya mempertahankan hidup, tapi juga berkembang.

Jadi jangan biarkan kebiasaan menerima fasilitas "mematikan" potensi kita

All the best

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home