meeting flp jatim

akhirnya aku memutuskan bergabung dengan flp jatim

awal minggu ini aku dapat info kalo akan ada family gathering flp jatim di rumah mas bachtiar, ketua flp jatim. Lewat situs flp pusat aku dapetin no.hp mas Bachtiar. Setelah kirim sms minta info, mas bachtiar langsung bales lengkap dengan alamat dan jalur bemo (microlet)

minggu pagi, saat hari H aku berangkat. karena takut terlambat aku memutuskan untuk naik taksi, ternyata rumah mas bactiar lumayan sulit dicari, taksiku sempat nyasar, tapi aku ga nyalahin sopirnya, aku sendiri yang salah kasih ancer-ancer :P

sampai disana tepat jam 8 pagi, seperti undangan dari mas bachtiar. tapi aku cuma menemukan mas bactiar lagi beres-beres, masih pake baju cuek, dan belum ada anggota lain yang datang. 15 menit kemudian Yuyun temanku yang aku ajak gabung datang, langsung ngomel-ngomel karena aku ga angkat telpon dia semalam. soale semalam hp aku tinggal di kamar, aku ga kuat di kamar yang panas dan milih di ruang tengah baca buku. nomornya ga aku kenali (minjem) makanya aku ga telpon balik.

jam 8.30 baru datang anggota lain, mbak arida, lalu menyusul anggota lain yang ternyata sebagian besar kesasar! Jam 10 baru acara dimulai. Tau gini aku ga naik taksi, jadi ongkosnya bisa aku gunakan untuk beli buku :(

Kebanyakan orang Indonesia menganggap waktu itu adalah sumber daya yang melimpah, makanya banyak diantara kita yang membuang-buang waktu. Alih-alih melimpah, waktu adalah sumberdaya satu-satunya yang tidak hanya terbatas, tapi terus berkurang! Dipakai atau tidak kita akan terus kehilangan waktu kita. Demi Masa!

Tapi terus terang aku merasa pengeluaranku untuk ongkos taksi dan mikrolet saat pulang sepadan dengan apa yang aku peroleh. Sebuah "jamaah" yang selalu berusaha membentuk lingkungan positif! Tapi ..., kalo ingat sebenarnya aku bisa memperoleh itu dengan harga yang lebih murah (ga naik taksi) .... sayang juga ya ...! Uang yang aku tukar dengan waktu jadi terasa sia-sia.